Tuesday, November 18, 2008
21 things happened
Friday, November 14, 2008
Setia pada Pilihan
Memilih jurusan saat memasuki jenjang universitas bagi sebagian orang adalah pilihan yang berat. Berat karena pilihan ini harus dipertanggung jawabkan. Berat juga karena bertanggung jawab adalah pekerjaan orang dewasa , dan terkadang kita yang telah mengantongi ktp dan berhak ikut pemilu tidak mampu berperilaku secara demikian.
Kurang lebih dua tahun lalu, saat saya dan teman-teman seangkatan masih menjadi siswa SMA kelas 2, topik mengenai jurusan, universitas, dan dunia perkuliahan menjadi perbincangan yang seru.
Beberapa teman saya dengan penuh keyakinan tinggi telah menetapkan universitas beserta jurusan yang ingin ditujunya selepas sekolah. Pilihan mereka didukung dengan berbagai argumen keluarga ,rekomendasi sana-sini, serta informasi dari deretan brosur hasil menghadiri belasan education fair.
Mereka inilah yang bertekad bulat, yang lalu sibuk mengikuti privat bahasa tiap akhir minggu, bimbingan belajar di lembaga ternama serta tak lupa bolak-balik mengurusi surat dan dokumen yang beragam jenisnya.
Sementara saya adalah orang yang selalu bimbang. Beberapa kali saya mencoba untuk menentukan pilihan namun pilihan itu terus berganti seiring pergerakan bulan. Ada kalanya saya yakin untuk memilih jurusan desain, karena saya menyukai bidang ini namun seringkali merasa kurang berbakat sehingga berpindah pilihan ke management dan akuntansi. Sempat pula berfikir untuk memilih jurusan jurnalistik yang kemudian berganti lagi dengan pilihan jurusan-jurusan lainnya. Lelah berfikir saya lalu memutuskan untuk menunggu keyakinan itu datang saat bangun di suatu pagi yang cerah.
Menjelang dimulainya tahun ajaran terakhir, saya masih saja tidak dapat menentukan pilihan. Namun berbagai universitas telah membuka pendaftaran dan mau tak mau , yakin tak yakin saya harus memilih. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil beberapa formulir dari kampus yang direkomendasikan oleh teman, mengisi seluruh formulir, melengkapi surat-surat, mengisi kolom pilihan jurusan setelah perenungan semalam suntuk, dan mengikuti persyaratan tes dan lainnya.
Singkat cerita, setelah adanya kegagalan , perdebatan dengan orang tua, dialog panjang melalui telepon dengan teman-teman serta pertimbangan berbagai faktor saya pun berhasil menjadi mahasiswa! Jurusan Desain Komunikasi Visual.
_
Kini telah tiga semester menjalani pilihan saya. Saya pun sadar jika keyakinan itu tidak akan dengan sendirinya datang.Keyakinan akan terbentuk perlahan untuk kemudian menjadi nyata. Menjalani pilihan saya bukanlah hal yang mudah, namun memang tidak ada sesuatu yang mudah untuk memperoleh sesuatu yang besar .Soal keyakinan, percayalah ia akan datang saat pilihan dijalani.
Bagi saya kita hanya butuh mencintai pilihan kita. Jika kemudian permasalahan dan kesulitan muncul, saat itulah kita dituntut bersikap dewasa, bertanggung jawab akan pilihan kita. Setia pada pilihan yang kita cintai :).
Wednesday, November 12, 2008
the power of first impression
Selagi menunggu antrian asistensi fotografi yang panjang saya dan teman kemudian memutuskan untuk turun beli cemilan gurih nan lezat. jamur goreng!.
Antrian mbak tukang jamur ternyata gak kalah panjang dengan antrian asistensi di kelas. memang benar selalu butuh perjuangan untuk memperoleh sesuatu :).
Sambil menunggu jamur dimasak teman saya memulai pembicaraan.
teman : eh lo tau ga sii (kata andalannya tiap memulai sesi curhat)
saya : apa apa apa (semangat)
teman : masa kemaren gue dikenalin sama cowo, tapi masi kelas 2 sma, kekanak-kanakan bgt deh
saya: oyah, knapa kekanak-kanakannya?
teman: iya masa kmaren pas gue lagi nyetir kan macet banget tuh terus dia bilang gini, "oh kalo macet tabrak-tabrakin aja mobil yang ada di depan ", apaan sih ga lucu banget deh
saya: hahaha tapi biasa aja ah
teman: gak ah, uda gitu dia jelek lagi
saya: oo pantes
saya: kalo yang ngomong kyak gitu cowo seumuran yang ganteng and tajir illfeel jg ga?
teman: hmmm(berfikir)
teman :engga sih hahaha
saya : hahaha
Seliweran percakapan saya tadi membuat saya berfikir. Terkadang hanya melalui penampilan, umur, bahkan pakaian yang dikenakan, tiap orang telah mendapat cap dirinya masing-masiing. Hal ini membentuk image yang langsung direkam oleh otak sebagai definisi dari orang yang baru ditemuinya. Bagi teman saya tadi image si cowo sma adalah kekanak-kanakan dan jelek.
Maka itu merubah image adalah hal yang sangat sulit , padahal image/kesan pertama terbentuk hanya dalam sepersekian detik. Sepersekian detik yang mengalahkan bulan bahkan tahun untuk menghapusnya.
Namun saya percaya perubahan itu selalu ada, dan pada kenyataannya orang selalu berubah, lebih baik ataupun lebih buruk. Beberapa tahun mendatang mungkin saja teman saya bertemu lagi dengan si bocah sma yang tanpa disangka-sangka telah menjadi pengusaha sukses, merawat wajah hingga tampan dan memiliki helikopter pribadi sehingga terhindar dari kemacetan Jakarta :).Saya kemudian membayangkan percakapan yang akan terjadi antara saya dan teman saya...
teman : eh lo tau ga sii
saya : apaa apaa
teman: tadi gw ketemu sama cowo sma yang dulu gw ceritainn..
saya: hah yang mana sih banyaak
teman: itu yang dulu gw ceritain pas kita beli jamur..
saya : hmm
teman : yang dulu gw bilang jelek. eh tapi sekarang gantengg.. tajir lagi
saya : hmm
teman: yang kekanak-kanakan itu yang jayusss
saya: mm
saya: oh! yang mau nabrak-nabrakin mobil?
teman: emmmmm!
old friends always stay
Hah.. sudah lama sekali rasanya.
Masih ingatkah kau saat kalian bersama-sama berkumpul tiap makan siang sekolah. Bersenda gurau bahkan berdebat tentang ini dan itu. Membicarakan hal ini dan itu seakan ini dan itu tidak akan pernah berakhir. Setiap hari memiliki kesulitannya masing-masing, dan hari esok biarlah dipikirkan esok. Betapa bahagianya.
Hah.. sudah lama sekali rasanya.
Merenung, tertidur, dan berteriak gembira terasa begitu nyaman. Pada akhirnya hanya itu yang kau butuhkan. Bahkan saat terdiam bosan dengan kehadiran mereka kamu terobati dengan rasa nyaman itu. Bahkan saat perutmu tidak nyaman dan hidungmu berair kamu terobati.ya-dengan rasa nyaman itu Betapa bahagianya
Hah sudah lama sekali rasanya.
Hah
cukuplah bermimpi
20 menit lagi kuliah dimulai
bahkan mereka sudah lama tidak bermimpi